Struktur Sistem Pakar
Menurut Hu et al (1987), struktur sistem pakar meliputi:
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa
representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan
kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah
adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah
diketahui.
2. Mesin Inferensi (Inference Engine)
Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi
berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan
pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses
untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam
basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam
prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi
pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact
Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact
reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu
kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan
sebaliknya.Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan dalam melakukan
proses penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan,
yaitu:
Forward Chaining, tehnik ini memulai penalaran dari fakta
terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis
Backward Chaining, pada tehnik ini penalaran dimulai dari
hipotesis terlebih dahulu dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus
dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan.
Gabungan antara forward dan backward chaining.
3. Basis Data (Data Base)
Basis data dibutuhkan untuk menyimpan fakta-fakta yang diperlukan untuk
memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem, baik fakta awal pada saat
sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses
penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan
data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.
4. Antarmuka Pemakai (User Interface)
Fasilitas yang digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai.dengan
komputer.
Dalam kenyataan sehari-hari banyak masalah didunia ini tidak
dapat dimodelkan secara lengkap dan konsisten. Suatu penalaran dengan adanya
penambahan fakta baru mengakibatkan ketidakkonsistenan, dengan ciri-ciri
penalaran sebagai berikut :
Adanya ketidakpastian
Adanya perubahan pada pengetahuan
Adanya penambahan fakta baru dapat mengubah konklusi yang
sudah terbentuk